PT Perkebunan Nusantara X (Persero), Berhasil dalam Meningkatkan Rendemen Tebu.

"Sedangkan PG Ngadiredjo sekarang tercatat sebagai PG dengan rendemen tertinggi di seluruh PG milik BUMN," ujar Sekretaris Perusahaan PTPN X, M. Cholidi di Surabaya (22/10)... readmore> Update by Khatulistiwa Nusantara Media- www.khatulistiwanusantaramedia.com.


Salam Nusantara

Korupsi di negeri ini memang luar biasa. Sedemikian luar biasanya sehingga KPK dan lembaga kepolisian harus bertengkar sendiri secara terbuka tentang bagaimana cara menangani anggotanya yang diduga melakukan korupsi..... readmore> Update by Khatulistiwa Nusantara Media- www.khatulistiwanusantaramedia.com.

BRAVOO.....SEMAKIN TERDEPAN, Polres Sidoarjo Gelar Operasi Zebra SEMERU 2012

Sidoarjo, KNM – Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya masih cukup tinggi, hal ini disebabkan karena faktor manusianya (Pengemudi).... readmore> Update by Khatulistiwa Nusantara Media- www.khatulistiwanusantaramedia.com.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Harun

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Harun, Siap Memberlakukan Kurikulum Baru.

Surabaya, KNM. Jawa Timur siap memberlakukan kurikulum baru yang mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2013 mendatang. Saat ini, Dinas Pendidikan Jawa Timur telah menyiapkan segala yang diperlukan termasuk kesiapan SDM.... readmore> Update by Khatulistiwa Nusantara Media- www.khatulistiwanusantaramedia.com.

Kepala Dinas Peternakan Jatim Siap Hadapi Pendemo Daging

Surabaya, KNM. Kelangkaan daging sapi dua hari belakangan ini, membuat banyak pihak terheran-heran. Sebab, terkhusus di Jatim stock/persediaan daging sapi masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.... readmore> Update by Khatulistiwa Nusantara Media- www.khatulistiwanusantaramedia.com.

Rabu, 19 Februari 2014

EASTERN BLAZER’S LEGION CLUB, “JOURNEY TO THE CENTER OF THE KELUD”

EASTERN BLAZER’S LEGION CLUB
“JOURNEY TO THE CENTER OF THE KELUD”.

Jatim, Kelud–Rabu, (19/02) yang lalu, Erupsi Kelud sangat berdampak pada disebagian wilayah Indonesia, “The Journey To Center Of The Kelud”, ini merupakan sebuah perjalanan bersama keluarga blazer untuk bisa membantu dalam berkomunitas, apa yang bisa kami berikan, tidak sebesar bantuan lainnya, tetapi hal ini, bisa memberikan pembelajaran bagi kami, untuk bisa meng-aplikasikan ideology kami yaitu, PANCASILA”, kata Andik Butho. EASTERN BLAZER’S LEGION CLUB ini merupakan komunitas pencinta mobil blazer, yang berada dijawa timur, seperti : (B-CSBY)Blazer Club Surabaya/M.Sofyan, Mataraman/Andik Butho, (BKR)Blazer Kediri Raya/Didik Soegiarto, (BPC)Blazer Ponorogo Club/Edy Kabuel. Note: (8-9/02) - Acara touring Blazer’s family kunjungan diwisata gresik pantai delegan. (joe)

Sabtu, 15 Februari 2014

GERAKAN PRAMUKA JATIM, “BRIGADE PENOLONG BERJIBAGU”.

JIBAGU ERUPSI KELUD GERAKAN PRAMUKA JATIM
“BRIGADE PENOLONG BERJIBAGU”.


Brigade Penolong 13 Kwatir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur.

Kediri, Sejak (15-18/02) Organisasi BP (Brigade Penolong) 13 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim, yang diketuai Oleh Bapak. Drs. Ec. H. Hariadi Purwantoro, MM. Dimana beliau sedang sangat sibuk-sibuknya bersama-sama dengan anggota BP, sedang melakukan Bakti Sosial untuk membersihkan debu,“Erupsi Gunung Kelud”, dengan segala loyalitas kemanusian yang tinggi, tepat berjubelnya pasir hasil letusan gunung kelud ini di Jalan Pemuda Kota Kediri Jatim dan sekitarnya, jumlah personil yang kami turunkan, menurut bapak budi,“ dengan BP (Brigade Penolong) Kota Kediri dan BP Kabupaten Kediri yang ikut terjun dalam bakti sosial,”Erupsi Kelud” sekitar 50 personil, siap bergabung dalam bakti sosial dan memberikan bantuan sembako untuk para pengungsi di wailayah pare, kepung dan puncu.(Joe)


Sabtu, 04 Januari 2014

YANG MENARIK DARI CAPRES2014 HM.TONY ARDIE.

HM.TONY ARDIE
dari sebelah kiri,”HM.TONY ARDIE” (HAMTA) CAPRES 2014, bersama dengan ,”JOE.R” Wartawan Khatulistiwa Nusantara Media . (pic:robby)

SURABAYA2014, KEDATANGAN 7 CAPRES LUAR BIASA, 
YANG MENARIK DARI CAPRES2014 HM.TONY ARDIE.

Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku, Disanalah Aku Berdiri Dari Pandu Ibuku, Indonesia Kebangsaanku, …. Bangsa Dan Tanah Airku,  Marilllah Kita Berseru , Indonesia Bersatu. 


Surabaya-7(tujuh) CAPRES Rakyat 2014 berdatangan ke-Surabaya, bertandang karena menggelar diskusi dan pembahasan secara indiependen(05/01) pembukaan dibuka di hotel mojopahit surabaya, tepat 15:00wib, saat diskusi terjadi, sedangkan teman-teman media, sibuk berlalu-lalang, berlarian, sedang berusaha mengabadikan setiap moment tersebut, yang mungkin nantinya menjadi moment yang sangat special bagi sahabat media. Beragam tokoh-tokoh berderetan diatas panggung, yang menurut informasinya bahwa, event tersebut merupakan dana patungan/pat-pat gulipat/gotong royong dari 7(Tujuh) CAPRESRakyat2014, diatur dengan segala teknis tata letak meja dan kursi, juga hadir : Gus Sholahudin Wahid, Ibu Kofifah, Tokoh Profesor Surabaya, Pemerhati politik, dll, dengan membawa participant/pendukungnya masing, mendiskusikan dan memecahkan permasalah serius di Indonesia, antara lain (diatas panggung) : Rizal Ramli, Yusril Ihza Mahendra, Sofjan Saury Siregar, Israr Noor, Tony Ardie, Ricky Sutanto dan Anni Iwasaki. Salah satu kandidat yang paling menarik buat wartawan  KNM adalah sosok seorang Tokoh HM.Tony Ardie (HAMTA), tampilan yang biasa saja tiada yang mewah dan terkesan merakyat, sangat berbedah dengan para tokoh yang lain, wajah penuh pemikiran kegelisahan mengenai kemunduran bangsa ini, tapi pada saat pemaparan mengenai proyeksi maju masa depan indonesia, beliau ini sangat elegant dan stategis.

Siapa HM.TONY ARDIE (Hamta)?
Tony ardie, lahir di surabaya, 28feb1954, fisip-ui angkatan 1973(pra-yudisium), pernah menjadi asisten dosen sistem sosial Indonesia (Prof.Sarjono Yatiman, SH) dan sosiologi perkotaan (Dr.Peter Nas)1977-79. Rencana melanjutkan program master dan doctoral ke london school of economic mendapat rekomendasi dari Prof. Dr. Joewono Soedarsono (dekan fisipUI) terhalang, karena dicekal dengan alasan tidak jelas, malah kemudian lalu ditangkap. Pernah menjadi Ketum HMI, jakarta 1978-79, Ketum PB-HMI, 1979-80, 2(dua) kali dipenjara rezim order baru, antaranya : 
1)  9bulan penjara (sep83-jun’84), dengan alasan ceramah dihadapan ribuan massa, halal bihalal umat islam di mesjid agung Al-Azhar jakarta dalam nuansa perjuang menentang berbagai tindakan represif pemerintah dan pelanggaran rezim orde baru terhadap UUD45 dan Pancasila secara murni dan konsekuwen,  di dakwa dengan pasal 145KUHP (pasal yang sama untuk membungkam Ir. Soekarno tahun 1930. 
2) 9tahun masa penjara (Sep’84-Sep’93) hal memperjuangkan penegakan UUD45 dan Pancasila secara murni dan konsekuen, Bersamaan Gerakan Petisi 50(AH Nasution, Ali Sadikin, Moh. Natsir, Hoegeng, HR Dharsono, AM Fatwa, dll), merupakan sebuah koreksi total, terhadap rezim Orde baru (baca:Soeharto) yang jelas dan telah menyalah gunakan dan atau menyimpang dari UUD45 & Pancasila yang sebenarnya. Kata, Tony Ardie, ”Pemerintah Order Baru menjustifikasinya, dengan azas tunggal demi mempertahankan Status Quo mereka, bersamaan dengan terjadinya peristiwa Tanjung Priok 12Sep84, walaupun saya tidak terlibat dalam aksi priok tersebut, tetap saja saya dijebloskan kedalam penjara atas ceramah yang dituduh suversif karena ingin menggulingkan Pemerintahan, penceramah lain juga ada yang ditangkap”, kata tony ardie dikamarnya, diantaranya, ada : Mawardi Noor SH, Abdul Qadir Djaelani, termasuk AM Fatwa dari Petisi 50.Coba anda bayangkan.

Berdua berdiskusi, dari olah gerakan pemikiran masing-masing didalam Kamar Tony Ardie, wartawan KNM, bertanya, “menurut Bang Toni, Seberapa jauh keterpurukkan bangsa Indonesia, sekarang ini? Kata,Tony Ardie, sambil menghela nafas sebentar, ”Hampir semua hal terpuruk, melanda segala aspek kehidupan, merambah ipoleksosbud hankamnas. Miris jika dibahas secara detail. Yang mendesak, kata Tony Ardie adalah krisis penghayatan dan pengamalan Ideologi Negara Pancasila di kalangan masyarakat banyak dan apalagi di kalangan Elite Politik yang lebih menganut azas penghalalan/halalkan segala cara yang transaksional segala ketimbang nilai-nilai Pancasila sejati, Karena Transaksional biasanya tak menghasilkan lain kecuali persengkokolan jahat untuk sama-sama merampok negri ini demi kelompoknya sendiri”, katanya, sambil menyeduh tea ditangan, sambil melanjutkan,” Disamping itu tentunya keterpurukan atau krisis Leadership dari pusat sampai daerah yang menyebabkan Negara ini tidak tertangani dengan baik, sehingga tentu saja berdampak pada krisis ekonomi, krisis sosial budaya dan krisis hankamnas dalam arti seluas-luasnya. Tapi disamping keterpurukan-keterpurukan tersebut, saya juga melihat adanya secercah munculnya cahaya pada setiap individu khususnya kalangan muda pada era sekarang ini, katanya. Dimana terdapat kebebasan bicara dan kemudahan mendapatkan informasi yang se-sembunyi apapun, dimanapun dan kapanpun. Juga mulai munculnya berbagai transparansi di segenap lini kehidupan dikalangan muda, yang (runyamnya) tidak terjadi dikalangan elite politik, ditambah lagi tumbuhnya kepribadian-kepribadian sportif yang pada gilirannya akan menyumbangkan kepada pembangunan Karakter Bangsa. Dengan demikian ada Optimisme bahawa keterpurukan-keterpurukan tadi akan menjadi sementara disifatnya, dikarenakan kalangan muda tersebut bisa menjadi agen-agen perubahan bersama seluruh rakyat melangkah kedepan kearah pemulihan dan kebangkitan dari keterpurukan menjadi bangsa maju yang memiliki kebanggan karena telah berhasil menjadi pemilik (owner) terhadap dirinya sendiri dan tegak kepalanya di kehidupan bangsa-bangsa lain.

Kata wartawan KNM, “Lalu, (sambil bakar tembakau di bibir), Apakah Kita (Bangsa Indonesia) ini, sedang mengalami krisis management”. Jawab Tony Ardie, kepada wartawan, dengan serius sedikit santai, ”Ya, tentu saja. Bahkan bukan krisis mental dan moral biasa. Tapi kita lihat bangsa ini benar-benar sudah “sakit”. Dan khususnya ditingkat piramida atas sakit tersebut betul-betul sudah kronis dan nyaris tak tersembuhkan. Kalau sakit dipiramida menengah kebawah biasanya berkutat dan berkonteks kepada masalah ekonomi dan masih bisa dicarikan resep ampuh untuk kesembuhannya. Bangun ekonomi dan sempurnakan kesejahteraan, maka selesai persoalan. Tapi sakit dikalangan elite ekonomi dan politik? Wah, ngeri. Hampir-hampir menjadi kanibal yang saling sikat, saling jegal dan saling makan. Dimana korbanya adalah tentu juga masyarakat bawah”, tandasnya. Yakni munculnya tirani-tirani kecil maupun besar yang telah memanipulasi dan merampas materi rakyat dan melakukan ketidak adilan pembagian baik, melalui jalur fungsional maupun jalur struktural. Kita tentu masih ingat istilah kemiskinan strultural bukan? Dimana masyarakat ini menjadi miskin atau dimiskinkan oleh keponggahan struktural. Karena sesungguhnya materi dibangsa ini cukup bahkan sangat berkelimpahan. Tapi ya itulah, karena adanya krisis kepemimpinan, maksudnya ketiadaan/kekosongan keteladanan pada Leadership Around the Top Level (tokoh pimpinan) maka masyarakat bawah menjadi semakin terzalimi dan terampas hak-hak materinya.

“Bung toni, lalu apa rincian masalah dan solusi & doa bapak untuk bangsa indonesia maju sebagai capres 2014”, Kata wartawan KNM kepada Tony.  Jawab, Tony ardie, ”Bidang POLHUKAM, PANCASILA sebagai ideologi Negara adalah FINAL. Pancasila adalah pemersatu bangsa, sebagaimana bumbu kacang yang mempersatukan sayur-mayur dalam sepiring gado-gado yang lezat. Pancasila tak perlu dibanding-bandingkan dengan Agama. Sebab agama rumusan Tuhan dan Pancasila rumusan manusia yang digali dari akar budaya bangsa dan agama. Ibarat listrik yang perlu Adaptor untuk masuk dalam peralatan elektronik, maka Pancasila adalah adaptor untuk hidup nyaman di Indonesia. Suku bangsa dan agama apapun yang masuk Indonesia harus pakai adaptor yang sama yakni Pancasila itu. Kalau tidak, elektronik kita bisa korslet atau meletus. Hidup bersama di Indonesia tanpa Pancasila bakal Korslet bahkan rusuh. Hingga Perlu di galakannya kembali, didikan sejak dini disekolah-sekolah, ditawarkan secara resmi dan diteladankan Sehingga hanya orang-orang jujur, amanah dan berjiwa Pancasilais sejati yang boleh atau bisa naik keatas menjadi pemimpin sesuai dengan jenjangnya. Sebab sejatinya orang yang jujur dan amanah berarti Pancasilais, sebaliknya seorang yang Pancasilais tak mungkin culas dan khianat”, kata tony Ardie, sambil berdiam sebentar.

Seberapa OPTIMISKAH BangTony Ardie, terhadap ke-MAKMURAN bangsa Indonesia, mendatang? Kata Tony Ardie, ”Sudah tiba saatnya, mari bersama-sama kita balikan 180derajat potret bangsa ini. Yakni rakyat kecil hidup makmur sejahtera bak kehidupan para majikan dan para owner, sementara para pemimpin (yang tak lebih hanyalah pelayan) hidup sederhana dan tidak berlebihan/melebihi, kemewahan rakyat. Atau…. JANGAN jadi pemimpin kalau tak mau melayani dan hidup sederhana seperti rakyat. JANGAN jadi pemimpin kalau niatnya hanya ingin mengelabui, mencuri, merampok, mengeksploitasi dan menzalimi amanat pernderitaan rakyat. Kita harus tegas mengatakan, THAT’S ENOUGH (Sudah Cukup), mari kita kembalikan hak-hak kepada rakyat. Biarkan hari-hari mereka dihiasi senyum gembira, karena menikmati hidup yang berkecukupan, hidup yang terjamin, sejahtera, bahagia lahir dan batin. Apakah semua itu bisa? BISA, KALAU KITA MAU!!! Apakah semua itu mungkin? Sangat mungkin, dan pasti bisa, jika rakyat betul-betul menghendaki dan ingin merubah nasibnya, BERSAMA-SAMA, KITA PASTI BISA!! Apa syaratnya? Syaratnya pertama dan utama: KEMBALI KEPADA UUD45 dan PANCASILA. (JOE)

Rabu, 27 November 2013

Painting Exhibition “The Journey” (Start to begin . . .)


Painting Exhibition 
“The Journey” (Start to begin . . .)
by.(*Joe)

Yunus A. Rahman - Ketua.
Salam Budaya, PAINTING EXHIBITION, ini dengan mengambil sebuah ringkas tajuk yang  diapresiasi, dengan judul,“The Journey”, (Start to begin,....). Disaat dikonfirmasi oleh wartawan KNM kepada pelukis-pelukis Sangar Seni Satu Sati ini(SSS), Yunus A. Rahman yang termasuk juga, sebagai ketua panitia, mencoba mengulas dengan nada santai dan juga kepulan asap tergumam dirongga mulut, katanya,”bahwasanya event yang kami beri tema,“The Journey”, start to begin, ini, adalah awal dari sebuah kegiatan yang kami suguhkan kepada masyarakat tercinta disurabaya, adalah mengulas sebuah perjalanan dari sebuah Nestapa sebuah pengertian yang sangat dalam, kami ber-usahan mencoba menangkap,”pulung-pulung”atau tanda-tanda yang bertebaran di masyarakat sekitar, yang dipenuhi dengan rasa kesesakan dari sebuah penghayatan sebagai pelaku seni rupa yang seharusnya bertugas dalam menangkap pesan-pesan yang kami maknai lalu kami goreskan dalam sebuah kanvas putih dari hati kami, halang rintang, tiupan badai yang disertai deru-debunya gejolak pemerintahan saat ini, berjalan dimedan terjal untuk mengganjal dari perihnya jasmani kami dari sebuah ketidak-pedulian terhadap pendidikan budaya seni rupa, yang penuh dengan krikil-krikil dari isue-isue politik yang sangat menyedihkan. 

Ini adalah Exhibition/Pameran, yang kami kibarkan di bulan November,18 tepat pukul 19.30wib, center point budaya, di Galeri Surabaya, DKS/Balai Pemuda Surabaya. Pameran sebenarnya akan dibuka oleh Walikota Surabaya, Ibu Ir. Tri Rismaharini MT, didampingi pula oleh ketua DPRD Kota Surabaya, Moch. Mahmud S.Sos dan Ketua Dewan Kesenian Surabaya Sabrot D Malioboro, sekelebat kabar dari wakil ibu  risma datang dengan menyampaikan pesan bahwa ibu kebetulan secara tiba-tiba mendadak sakit, dengan kondisi yang tiba-tiba itu, oleh MC(master of ceremonial) pun diambil alih dan langsung dikabarkan oleh tamu undangan yang sudah penuh sesak, kata MC,“ Tamu Undangan yang Terhormat, dikabarkan bahwa, Ibu Risma tidak bisa menghadiri acara tersebut, dikarenakan sakit dan sednag dirawat dirumah sakit, dengan sigappun MC mengajak tamu undangan untuk mendokan ibu Ibu Ir. Tri Rismaharini MT, dengan sunyi-senyap dan khusuk, mendoakan, harapan cepat sembuh.

Acara pun langsung berlanjut, sambutan pertama oleh Ketua Panitia Sangar Satu Hati oleh Yunus A.Rahman selaku ketua panitia, sambutan kedua, oleh Bapak Mochtar yang juga sebagai Ketua didalam lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Rakyat Surabaya(GRS), untuk memberikan pidato dan juga semangat serta pesan dan kesan kepada tamu undangan yang hadir saat itu,”Hendaknya kita tetap, mengingat jasa para pahlawan yang telah gugur dalam perang sengit kala itu dan sekaligus juga menggegerkan dunia internasional, pada perang 10November1945 silam, yang terjadi di kota surabaya, sekitar kita dan juga d'jiwanya juga bersama kita saat ini, tegas Mochtar, diakhiri dengan kata, Merdeka,...Merdeka,...Merdeka, tamu undangan pun memberikan temukan sambutan yang meriah. Berlanjut dengan Ibu Aries S Setyawati yang juga sebagai pemerhati budaya, seiring katapun serangsur hening. Performent Art oleh Aris THR, dimana dia melukis dengan kuas tangan bercampur dengan tinta warna-warni, membntuk sebuah objek gambar yang melukiskan cerita perjalan pelukis yang penuh dengan memperjuangkan sesuatu yang tidak kenal lelah bersama dengan anak dan istrinya untuk mempertahankan hidup ini, dengan asyiknya terdapat di belakang /dibalik kanvas, kita temui alunan musik dari BeeGees-First of May, dengan seorang tua dengan menggegam saxophone yang ikut mengiringi si Aries THR, ini untuk bisa mengekspresikan di kanvas hatinya, itu dia, sia tua dengan mengenakan topi, yang akrab dipanggil oleh Edypet. 


Seniman Hidup di Atas BECAK.
Pembukaan Pameran ,”The Journey”,(start to begin,....) dibuka oleh Ketua DPRD Kota Surabaya, bapak kita yang tercinta yaitu, Bapak Moch. Mahmud S.Sos, kata MC. Edufikasi pun bergulir dalam arena pertunjukan oleh rekan-rekan seni rupa sangar satu hati dengan tamu undangan yang hadir. Tari Remo kebangga surabaya pun berperan apik dan lemah gemulai itu diperankan oleh adik kita yang setiap harinya   melakukan aktivitasnya yang menimba ilmu di SDN Pacakeling 1 Surabaya, yaitu adik Dian dan Berta, dengan sentuhan manis dan penuh budaya juga memberikan rangkain bunga kebapak Moch.Mahfud S.Sos berserta juga ibu Aries S Setyowati sebagai pemerhati lukisan, keakraban pun menjadi hangat saat wartawan KNM ini mengamati, serta memperhatikan event yang begitu kecil namun tidak menghilangkan arti kaitan-kaitan dari dimensi-dimensi yang hadir saat itu. Saat bersamaan pintu yang sebelumnya terkunci, kini sudah terbuka setelah event, “The Journey”, itu dibuka. Tamu undangan pun masuk bersama-sama dan taklupa juga sebingkis tumpeng lengkap dengan komposisi yang dikatakan pecel suroboyo, lengkap rasanya untuk bisa mengamati lukisan-lukisan yang tergantung di dinding-dinding sambil menikmati jamuan malam itu. Diluar pintu masuk, terdengar syair-syair yang mengalur dengan rasa harmonis untuk dengan alunan musik syaduh yang terdengar lirih tanpa lebih dari sang penyair untuk menyampaikan sesuatu, itu dia si penyair dikenal dengan nama, “MardiSatra”, yang saat itu membacakan puisinya di atas becak yang sehari-harinya menemanininya untuk mencari segegam beras.

Sangar Satu Hati ini mempersembahkan sebuah pertunjukan yang menurut wartawan KNM ini memang benar-benar, “The Journey”, start to begin, … pelukis-pelukis sangar satu hati ini, antara lain  : Aris THR, Budi An, Lutfi Shakato, Teguh Muhamad dan yang terakhir Yunus A. Rahman, yang memang benar-benar mendedikasikan hidupnya untuk sebuah KEBUDAYAAN SENI RUPA. Salam Budaya !!! Semoga Temen-temen Sangar Seni Satu Hati, Sukses. (joe)



Kamis, 24 Oktober 2013

PT.KERETA API Daop8 dan PELINDO III, BONGKAR.....??? 35 Kepala Keluarga, di Kalimas Jadi Korban

Logo Baru PT.KAI
PT.KERETA API Daop8 dan PELINDO III, BONGKAR.....???
35 Kepala Keluarga, di Kalimas Jadi Korban

Surabaya-Dampak peristiwa penggusuran rumah warga di kalimas sekitar jalan Jakarta (10/12). kata Agung warga kalimas (40) saat diwawancarai di POSKO PEDULI KALIMAS, oleh wartawan KNM, “Kiriman unit Beghoo (pembongkar banguna beton), Buldoser (mesin perata tanah) dan ditambah lagi pasukan dari  Polda Jatim, setidaknya 1500 personil, sangat aneh dibandingkan dengan warga kalimas dengan jumlah 35 Kepala Keluarga (KK)  kami minor/kecil disini, di tempat kami tinggali selama -/+60th lebih, tiba-tiab tanpa kordinasi apaun itu, tiba-tiba pembongkaran terjadi, karena kami mengalami keanehan, kenapa tiba-tiba HPL (Hak Penggunan Lahan) Kalimas yang lama tidak diurus, malahan kami yang membayari pajak bumi dan bangunan/PBB ini tiba-tiba di tahun 2013 akhir ini rumah kami harus dibongkar paksa tanpa adanya pembicaraan/musyawarah (10/12), saya yakini disini ada 3(tiga) asset, antara lain : APBD (Anggaran Pendapatan Badan Daerah); Rampasan Perang (Bangunan Induk) dan Swadaya Masyarakat. 35 Kepala Keluarga tersebut berada didalam wilayah Kelurahan Perak Utara. 

PREMAN TOPI PUTIH-RAMPAS HARTA BENDA - Eds.1
Kejadian Pembongkaran PAKSA pada pagi sekitar pukul 10.00 hingga menjelang sore terus berangsur memanas, dengan ditambah lagi kiriman preman/pekerja sewaan yang memakai Topi berwarna Putih yang berjumlah 5 gerbong untuk membantu 1500 personil yang diturunkan dari POLDA berserta water cannon, dan K-9 dan sudah mendapat perintah untuk menggigit warga yang +/- 60th sudah berada di tanah itu. 
Setelah Pembongkaran Paksa 35rumah warga kalimas, itu hanya tahap ke-1 dari rencana PT. KAI, jelas Agung(40). Setelah berhasil dalam pembongkaran paksa rumah warga kalimas tersebut, PT.KAI langsung membangun pembatas dinding beton yang menutup akses, supaya tidak terjadi kegiatan perlawanan dari warga kalimas. Disekitaran, pinggiran dinding beton itu yang di buat oleh PT.KAI, dengan tercerai berainya warga akibat tragedi kalimas, warga membuat sebuah posko peduli dimana tempat menjadi perlindungan terakhir warga, karena harta benda sudah tidak ada lagi, karena hilangan bersamaan dengan bongkar PAKSA PT. KAI disekitaran jalan Jakarta sebenarnya hanya inplacement dan non inplacement terbongkar. Oleh petugas gabungan aparat keamanan, area jalan Jakarta dua arah itu ditutup sementara sambil menunggu warga benar-benar menyerah dan pergi.

Tidak ada pemberitahuan maupun bantuan kecil dari pemerintah KOTA/PROVINSI, sedangkan kami ini juga berKTP-Surabaya, Tertib Berbayar PAJAK, dan juga warga Surabaya yang berdomisili di sini +/-60th lebih kami juga membesarkan Kalimas ini bersama-sama, Warga Kalimas RT.3 pun pernah berkirim surat kepada Direksi Pelindo III untuk agenda Hearing/Jajah Pendapat, dengan asumsi untuk pembicaran mengenal HPL (Hak Pengelolahan Lahan) sedangkan HPL yang dimiliki oleh PELINDO III itu bertahun 1988, sedangkan kami ini sudah berada +/-60th , Agung(40th) , warga kalimas Surabaya, menyatakan, insiden kemarin termasuk yang terparah sejak 7(Tujuh) bulan terakhir.”Saya merasa tidak setuju, dan akan tetap memperjuangkan terus, karena kami merasa belum memiliki kesepakatan bersama dan itu hanya berupa resume, Tapi, kalau ini memang Proyek Negara, kami pun siap membantu dalam, tetapi dengan secara jelas,”ungkapnya.

Warga mengeluhkan insiden yang terjadi di KALIMAS tempat kami dan WALIKOTA cenderung membiarkan kejadian ini, kami dan warga pun membuat POSKO ini merupakan hasil dari swadaya masyarakat, bukan dari pemerintah dari RT.3 yang berjumlah 35KK Kampung Kalimas, akibat dari pembongkaran paksa rumah kami. Bahkan, jalan tembus barat Stasiun KALIMAS yang biasa kami lewati kemarin terpasang dinding beton pemisah. Untuk keluhan rumah, kata Agung kepada Wartawan, RUMAH DINAS itu merupakan bahasa pengucapan dari PT.KAI, sedangkan kami ini, adalah masyawarakat/warga Kalimas, “Masyarakat RT.03, yang beranggotakan hanya 35 KK (Kepala Keluarga) belum lagi 1500 Aparat Kepolisian belum lagi ditambah PREMAN 5 unit Gerbong dengan menggunakan Topi Putih apakah ini menjadi sebuah konspirasi besar yang menurut kami sangat.”Rasanya kami sudah capai, dan merasa dipisahkan dengan keluarga-keluarga kami, dan ini paling parahnya pihak pemerintah tidak ada yang memperhatikan,”ucapnya.

Sachiroel Alim Anwar foto : KG.com
Berdasarkan pantauan di lapangan, sebagian besar area Kalimas di wilayah RT.03 ikut hancur menjadi puing-puing bersama dengan harta benda kami. Apalagi dengan adanya musim hujan sekarang ini, keluarga yang 35KK ini tidak tahu, berada dimana kami berada, tetapi dengan kami mendirikan POSKO dan disertai  dengan Dapuur Umum, ini membuat kami semakin terpuruk disertai dengan Musim Hujan yang akan turun. 
Anggota Komisi A DPRD Surabaya Mochamad Anwar,SH.,MSi yang meninjau langsung kelapangan, menuturkan kekecewaan kepada Pemangku Kekuasan Pemerintahan dan Swasta, “Saya sangat kecewa, ”kata Anwar, “Bagaimana bisa hal ini terjadi, sebelum ada kesepakatan dari kedua-belah pihak, sedangkan KOMNAS HAM( Jakarta pun hanya membawa resume yang dibawa kesurabaya, bukan merupakan sebuah kesepakatan, ini adalah aksi Anarkis dari sebuah penguasa, kalau dulu itu Zamannya Kolonial Belanda, tapi sekarang ini, Zamannya Kolonial Penguasa-penguasa yang ada di Indonesia, yang hanya berani hanya menggunakan wewenang jabatan, apakah itu tidak ada unsur/indikasi, “MERAMPOK WARGA Indonesia yang Mempunya KTP (Kartu Tanda Penduduk) Surabaya, Pembayar PAJAK(PBB), Taat Beribadah serta mempunyai Agama, tiap-tiap peraturan daerah kami taati. Kami merasakan Pemerintahan Sedang, ”MATAnya BERKEDIP-KEDIP, yang lebih besar lagi, dengan peristiwa seperti ini, tragedi yang terjadi di kalimas ini, Warga Kalimas, menjadi korban dari insiden pembongkaran rumah, dengan meng-isue-kan,”Kalimas adalah Asset PT.KAI, tetapi secara HPL(Hak Pengelolahan/Pemakaian Lahan), yang menurut informasi, yang diterbitkan ditahun 1988 mengenai area kalimas, kami kemarin (10/12), karena tidak ada perhatiannya dari Pemprov, Pemkot dan pihak Pengayom Keamanan, saya akan tetap mendampingi warga kalimas, karena itu menjadi tugas saya, tanpa harus diminta, ”tuding Anwar. 

Walau tanah kalimas yang ditempati warga RT.03 dijalan Jakarta, yang menurut informasi, bahwa PELINDO III memilik HPL (Hak Pengelolahan Lahan) yang terbit ditahun 1988, tetapi pada waktu hearing yang pertama dengan kami, pihak PELINDO III tidak bisa membukan Peta/keterangan yang jelas untuk tidak bisa membuktikan, saat Hearing pertama disalah satu Hotel disurabaya, bersambung. (j*).
 - - -