PENDEMO KELANGKAAN DAGING |
Surabaya, KNM. Kelangkaan daging sapi dua hari
belakangan ini, membuat banyak pihak terheran-heran. Sebab, terkhusus
di Jatim stock/persediaan daging sapi masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
akibat dari kelangkaan itu, beragam reaksi bermunculan, salah satunya
ancaman unjuk rasa(demo) dari pihak yang merasa dirugikan.
Berdasarkan data yang berkembang di media masa, stock daging sapi
di Jatim masih tersedia sekitar 150 ribu ekor dan kebutuhan seribu
hingga dua ribu ekor sapi/hari. 150 ribu ekor sapi itu terhitung
sejak dua bulan lalu.
Akibat dari kelangkaan daging sapi tersebut membuat Maskur, Kadis
Peternakan Jatim angkat bicara. Maskur mengatakan, sebenarnya daging
sapi di Jatim tidak langka, namun hanya terjadi miss harga antara
pedagang dengan peternak.
“Ini sebenarnya hanya masalah pertemuan harga antara
peternak dengan pedagang saja. Karena itu perlu diatur tata
niaganya,” katanya kepada wartawan usai pertemuan antara
Rumah Potong Hewan (RPH) dan dinas terkait dari sejumlah
kabupaten/kota di Kantor Dinas Peternakan Jawa Timur, Minggu (25/11).
Oleh karena itu, Maskur menghimbau kepada pedagang daging sapi
yang terwadah dalam Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar agar
tidak melakukan mogok. Sebab, jika hal itu dilakukan maka akan
merugikan semua pihak. Namun, jika pedagang tetap akan melakukan
demo, maka Dinas Peternakan Jatim siap menghadapinya dengan
memberikan pemahaman.
“Demo itu bagian dari demokrasi dan kami siap menerima
pendemo, asal tetap dalam kendali. Jika diluar kendali maka bukan
kami yang akan turun. Tetapi pihak kepolisian yang akan turun untuk
memberikan pembinaan,” tegasnya.
Untuk mengatisipasi hal yang tidak diinginkan, lanjut Maskur, di
beberapa Rumah Potong Hewan (RPH) akan dilakukan penjagaan oleh pihak
kepolisian. ” Polda Jatim siap memberikan pengawalan dan
pengamanan RPH,” pungkas, Maskur.
(net/admin)
0 komentar:
Posting Komentar